Minggu, 07 Agustus 2016

Membangun Pariwisata Samawa Untuk Menciptakan Samawa yang Hebat dan Bermartabat

Pariwisata
            Pariwisata sebagai industri menuntut perhatian dan pemikiran semua pihak untuk pengembangannya, dalam rangka pembangunan perekonomian masyarakat, khususnya di lokasi penyelenggaraan pariwisata. Industri pariwisata umumnya bagi Daerah Nusa Tenggara Barat merupakan prioritas kedua setelah pertanian dalam urutan prioritas pembangunan daerah. Hal ini dikarenakan nilai strategis produktifitasnya bagi lapangan kerja yang akan bermuara pada peningkatan pendapatan masyarakat.
Tana Samawa memiliki potensi yang demikian besar untuk pengembangan pariwisata, terutama karena keindahan pantai dengan pasir putih dan pemandangan bawah laut dengan ekosistem terumbu karangnya serta ombaknya yang ideal untuk berselancar. Selain itu letak Kabupaten Sumbawa sangat strategis sebagai objek wisata.
            Oleh karena itu, diharapkan pemerintah dapat menyediakan segala fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan wisatawan secara maksimal agar dapat menarik minat para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk dapat berkunjung ke Kabupaten Sumbawa sehingga dari sektor pariwisata dapat menciptakan Kabupaten Sumbawa yang hebat dan bermartabat.
1. Dalam Loka (The Old Palace)

Istana Tua Dalam Loka
Istana Tua Dalam Loka (The Old Palace) didirikan pada tahun 1885 M pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III. Istana yang terbuat dari kayu ini tercatat sebagai rumah panggung terbesar di dunia. Bangunan istana ini sarat akan pesan filosofis ‘adat barenti ko syara’, syara’ barenti ko kitabullah’. Artinya adalah bahwa semua aturan adat istiadat maupun nilai-nilai dalam sendi kehidupan harus bersemangatkan syariat Islam. Istana Tua Dalam Loka ini terletak di pusat kota Sumbawa. Anda dapat menggunakan kendaraan umum untuk pergi ke sana.

2. Pantai Kencana
Pantai Kencana
Indonesia Timur sangat dikenal akan keindahan pantainya. Maka jangan lupa untuk menengok Pantai Kencana. Pantai Kencana terletak 11 km dari Sumbawa Besar, kira-kira Anda hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 15 menit dari pusat kota untuk sampai ke Pantai Kencana. Pasirnya putih bersih dan air lautnya biru. Pantai Kencana ini sudah memiliki berbagai fasilitas, seperti hotel dan cottage yang bentuknya mirip bangunan khas daerah Sumbawa.

3. Desa Poto
Tenun Sumbawa
Salah satu obyek wisata di Sumbawa adalah desa wisata Poto. Desa wisata Poto terletak di Kecamatan Moyo Hilir, sekitar 13 km dari kota Sumbawa Besar. Anda dapat mencapai Desa Poto ini dengan menggunakan jalur darat dengan kendaraan umum. Desa Poto ini masih sangat menjaga kelestarian budaya daerahnya. Anda dapat melihat pembuatan tenun Sumbawa, pembuatan gerabah, dan berbagai atraksi permainan rakyat seperti pacuan kuda dan karapan kerbau.
4. Pulau Moyo

Pulau Moyo

Pantai Ai Manis

Air Terjun Mata Jitu (Queen Waterfall)
Sejauh ini, tempat wisata di Sumbawa yang paling dikenal mungkin adalah Pulau Moyo. Pulau Moyo ini sangat terkenal karena alm. Lady Di pernah berkunjung ke pulau ini. Daya tarik yang dimiliki Pulau Moyo antara lain adalah keindahan alam bawah lautnya. Sementara di darat, dua per tiga dari Pulau Moyo merupakan cagar alam yang menjadi habitat kawanan rusa, babi hutan dan burung gosong (megapodius). Saat di Pulau Moyo, sempatkanlah untuk berkunjung ke Air Terjun Mata Jitu. Air terjun yang juga dikenal dengan sebutan Queen Waterfall ini pernah dikunjungi oleh Lady Di. Di Pulau Moyo, sempatkan juga untuk melihat sunset di Pantai Ai Manis yang memiliki hamparan pasir putih nan indah. Untuk menuju Pulau Moyo, Anda dapat menyebrang dengan kapal dari Pantai Kencana dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.

Festival Moyo Sebagai Ajang Promosi Pariwisata Kabupaten Sumbawa

Festival Moyo adalah festival tahunan yang diadakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada festival ini seluruh tradisi asli setiap daerah yang ada di Kabupaten Sumbawa akan ditampilkan. Tujuan diadakan festival ini sebagai ajang promosi destinasi wisata dan budaya sekaligus menarik wisatawan  agar mengenal lebih dekat dengan pulau sumbawa.
Festival ini dinamakan Festival Moyo bukan tanpa alasan, diambil dari nama sebuah pulau kecil yang memiliki keindahan dan nilai eksotisme yang tinggi, ditaburi dengan panorama alam dan keindahan bawah laut yang memikat setiap mata. Pulau tersebut bernama Pulau Moyo. Pulau Moyo tidak hanya dikenal di Indonesia saja tetapi juga di dunia, untuk itu potensi potensi yang ada di Sumbawa akan lebih dikenal melalui festival moyo ini.
Dalam pelaksanaan Festival Moyo tahun ini, diagendakan 15 event kegiatan diantaranya adalah Baguntung Rame, Tari Massal, Pawai Budaya, Mice, Pekan Budaya Samawa, Gebyar Pesta Jagung, Gebyar Batu Akik, Jelajah Wisata Motor, Barapan Kebo, Fhising Contest, Balap Sampan, Kontes Burung Berkicau, Lomba Lari 10 K, Main Jaran (Pacuan Kuda Joki Cilik) dan Sepeda Wisata Sumbawa-Pulau Moyo.


Kuliner Khas Sumbawa Menjadi Kekayaan Lokal
1.      Sepat


   
Sepat merupakan masakan khas sumbawa yang sangat nikmat, dengan hampir semua isi didalam masakan sepat yang serba di bakar seperti terong yang di bakar, kemiri yang di bakar, asam yang di bakar dan ikan yang di bakar membuat para penikmatnya bisa menghabiskan 1 bakul nasi hanya dengan menghirup kuah dari sepat ini. Tidak cukup sampai di situ, ikan bakar yang di campurkan bersama kuah sepat ini membuat rasa sepat itu sendiri menjadi lebih khas dilidah, bumbu rempahnya sunggu menggugah selera dan isi dari sepat seperti terong, daun aru dan cabai membuat rasa dari masakan ini menjadi lebih berwarna.
2.      Singang
    

Singang adalah masakan dengan berjuta sensasi rasa rempah didalamnya yang merupakan kuliner khas berasal dari sumbawa,  masakan khas singang sendiri diolah dengan cara di rebus bersamaan dengan ikan segar, rempah-rempah, daun jeruk, daun kemangi, daun salam, dan yang menambah pesona rasa dari singang ini adalah warna kuningnya yang berasal dari ulakan kunyit yang meresap kedalam pori-pori ikan segar hingga masuk di setiap celah daging ikan segar yang di rebus secara bersamaan., hingga menimbulkan rasa rempah alami dan rasa asam keasinan membuat para penikmatnya merasakan kesegaran dari hidangan khas singang.
3.      Ikan Bakar Sirasang


 
Rasa asin garam dipadu olahan rempah-rempah dengan rasa yang sedikit pedas membuat masakan ini menjadi masakan khas yang populer di sumbawa. Ikan bakar sirasang yang dalam bahasa indonesianya ikan bakar garam pedas mengigit sangat populer di sumbawa. Ikan dari sirasang ini harus benar-benar ikan yang segar, dibakar dengan dilumuri bumbu rempah seperti merica, air jeruk, garam, cabai, kemiri, kunyit membuat citarasa masakan khas sumbawa yang satu ini benar2 lezat, rasa ikan segar dan lumuran bumbu rempah membuat rasanya benar-benar menggigit di lidah para penikmatnya.




Sumber :
1.      http://www.klikhotel.com/blog/7-tempat-wisata-di-sumbawa-yang-wajib-dikunjungi/
4.      Rosidi, Muhammad. 1996. Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Sosial di Daerah Nusa Tenggara Barat. Mataram: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia



Olahraga Menjadi Salah Satu Cara Mengharumkan Nama Kabupaten Sumbawa

Olahraga
            Olahraga adalah salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang. Selain olahraga sering digunakan untuk menjaga kesehatan tubuh, olahraga juga memiliki berbagai ajang perlombaan yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan para atletnya.
Membangun olahraga seharusnya berarti membangun sebuah peradaban masyarakat yang mengedepankan keunggulan obyektif, kompetitif, dan sportivitas. Anggapan tersebut memang perlu digarisbawahi, karena olahraga tidak bisa dimaknai dengan dangkal. Anggapan bahwa olahraga sebatas aktivitas yang mengejar medali mencapai bentuk kemenangan dan kejayaan, sudah seharusnya mulai diluruskan. Hakikat yang sebenarnya dari olahraga adalah terkait dengan upaya menyeluruh dan berkesinambungan atas segenap potensi yang ada dalam mewujudkan arah pembangunan keolahragaan baik itu di tingkat daerah maupun nasional.
Pada saat ini yang masih menjadi permasalahan di bidang olah raga adalah sedikitnya pengalokasian pendanaan yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk pembinaan atlet-atlet khususnya atlet mudah menjadi permasalahan tersendiri bagi setiap daerah. Kurangnya pendanaan menjadikan pemerintah daerah sulit dalam melengkapi fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh atlet-atlet. Tak heran jika prestasi olahraga yang dimiliki oleh Negara Indonesia bisa dikatakan “berjalan di tempat”. Sementara untuk mencapai prestasi yang gemilang bagi suatu bangsa diharapkan adanya sinkronisasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah seperti halnya pengalokasian dana tersebut. Selain itu pengalokasian dana yang dilakukan oleh pemerintah pusat untuk olahraga tersebut seharusnya juga diperlukan pengontrolan yang ketat agar dapat mencegah penyimpangan dana.
Tetapi, walaupun permasalahan-permasalahan yang melanda Indonesia saat ini bukan tidak mungkin Kabupaten Sumbawa khusunya memiliki prestasi-prestasi yang gemilang dalam cabang olahraga. Sudah tidak diragukan lagi jika kita berbicara tentang aspek olahraga yang ada di Kabupaten Sumbawa ini, walupun aspek olahraga di Kabupaten Sumbawa tidak setenar aspek olahraga yang berada di Pulau Jawa misalnya. Tetapi tidak dapat dipungkiri lagi jika Kabupaten Sumbawa juga mempunyai persaingan dengan kota-kota besar dalam bidang olahraga, hanya saja belum lengkapnya fasilitas-fasilitas olahraga yang berada di Kabupaten Sumbawa ini sehingga membuat atlet-atletnya sulit untuk mengembangkan kemampuan dan bakatnya di bidang olahraga.
 Contohnya saja cabang olahraga sepak bola yang belum juga menemui masa keemasannya. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor ketersediaan fasilitas lapangan sepak bola yang belum memenuhi standar. Belum adanya sekolah-sekolah khusus olahraga sepak bola yang mumpuni juga merupakan salah satu penyebabnya. Kita ketahui bersama bahwa salah satu klub kebanggaan warga Sumbawa yaitu PERSISUM belum juga mampu beranjak dari divisi satu liga Indonesia. Sudah bertahun-tahun lamanya PERSISUM belum juga beranjak dari tempat duduknya tersebut.
Prestasi sepak bola yang pada usia muda justru berbanding terbalik dengan prestasi di klub seniornya. Prestasi sepak bola usia muda mengingatkan kita kepada prestasi yang diraih oleh SMP Negeri 1 Labuhan Badas yang berhasil menembus semifinal pada LPI tingkat nasional. Prestasi ini menjadi sejarah bagi Kabupaten Sumbawa karena hal ini merupakan pertama kalinya tim sepak bola dari Kabupaten Sumbawa untuk bisa menembus semifinal pada kejuaraan LPI.
  Sumber : www.smpn1labuhanbadas.blogspot.com
Cabang olahraga lari pun juga telah menyumbangkan prestasinya dan mengharumkan nama Kabupaten Sumbawa bahkan nama Indonesia pada umumnya. Pelari asal Kabupaten Sumbawa yang biasa dipanggil Ridwan, sukses menyumbangkan medali emas pada ajang Sea Games pada tahun 2011. Prestasi tersebut diraihnya usah memenangkan cabang lari jarak 1.500 meter.
Sumber : beautywithkummy.blogspot.com

Tak hanya itu pada tahun 2015 nama Kabupaten Sumbawa kembali diharumkan oleh atlet-atlet muda berbakatnya. Melalui lomba O2SN tingkat nasional Kabupaten Sumbawa mampu meraih juara 4 untuk cabang olahraga senam di jenjang Sekolah Dasar (SD). Hal ini membuktikan kita bahwa bakat anak-anak yang berada di Kabupaten Sumbawa tak kalah dengan bakat anak-anak yang berada di kota besar sekalipun.
Selain olahraga sepak bola dan senam  yang memberikan prestasi di kelompok usia mudanya. Berbagai olahraga lain juga turut menyumbangkan prestasi dan mengharumkan nama Indonesia bahkan hingga ke tingkat internasional. Seperti halnya olahraga bela diri Muaythai. Cabang olahraga yang asal muasalnya dari negeri gajah putih Thailand ini berhasil memberikan prestasi tersendiri bagi siswa kelas XII SMA Negeri 3 Sumbawa Besar atas nama Opan Apriadinata. Ia berhasil meraih juara dunia bela diri Muaythai ini yang dilangsungkan di Bangkok, Thailand 12-20 Maret 2015. Sebelum ia meraih masa keemasannya ini, ia berhasil meraih medali emas pada Kejuaraan Daerah (KEJURDA) dan medali emas pada Kejuaraan Nasional (KEJURNAS). Hal ini patut diapresiasikan mengingat Opan juga masih memiliki usia yang belia tetapi sudah mampu mengharumkan nama Kabupaten Sumbawa bahkan nama Indonesia di kancah dunia.


www.samawarea.com
Masih banyak lagi cabang-cabang olahraga yang telah mengharumkan nama Kabupaten Sumbawa di kancah nasional maupun internasioanl. Hal ini membuktikan kepada kita semua bahwasanya Kabupaten Sumbawa masih bisa bersaing di tingkat nasional bahkan internasional sekalipun.
            Itulah segelintir prestasi-prestasi olahraga yang telah ditorehkan oleh atlet-atlet yang berasal dari Kabupaten Sumbawa. Tak hanya itu, fasilitas alam yang mumpuni juga sangat penting dalam perkembangan daerah Kabupaten Sumbawa. Untuk itu diharapkan kepada pemerintah daerah untuk dapat mengelola fasilitas-fasilitas yang dimilikinya dengan baik dan dapat memberikan pembinaan kepada atlet-atlet olahraga yang berasal dari Kabupaten Sumbawa sehingga mampu menorehkan prestasi lebih banyak lagi dan dapat mengharumkan nama Kabupaten Sumbawa di kancah provinsi, nasional, dan bahkan internasional.


Sumber :



Pemuda sebagai Aset Terbesar Untuk Menciptakan Kabupaten Sumbawa yang Hebat dan Bermartabat

KEPEMUDAAN
            Pemuda merupakan aset terbesar dari suatu Negara. Sebagaimana yang dikatakan oleh Soekarno “Berikan aku sepuluh pemuda maka aku akan guncangkan dunia”. Inilah yang menjadi penyemangat sendiri bagi para pemuda pejuang kemerdekaan pada saat itu sehingga Negara Indonesia mampu merebut kemerdekaannya.Tak hanya itu, wakil presiden Republik Indonesia yang pertama yaitu Bung Hatta juga memiliki harapan tersendiri melalui perkataannya. “Saya percaya akan kebulatan hati pemuda Indonesia, yang percaya akan kesanggupannya berjuang dan menderita”. Kita ketahui bersama bahwa umur Negara Indonesia saat itu bisa dikatakan masih seumur jagung, tetapi para pemimpin bangsa kita saat itu sudah mengetahui dan menyadari bahwa dari tangan pemudalah kedepannya Negara Indonesia dapat berubah. Tentu, pemimpin kita tersebut menginginkan perubahan ke hal yang positif.  Kemerdekaan yang diraih itupun bisa kita nikmati seperti sekarang ini. Bukan berarti Negara Indonesia sudah merdeka, kita hanya menikmati kemerdekaan itu saja tetapi kita juga harus berusaha untuk mempertahankan kemerdekaan tersebut.
            Sebagaimana ada pepatah juga yang mengatakan “Bahwa sesungguhnya di tangan pemuda lah permasalahan masyarakat akan dipecahkan, dan di dalam pengorbanannya lah suatu bangsa akan tetap hidup dan berkembang”. Pepatah ini bukan merupakan omong kosong belaka. Tetapi ini nyata adanya, cobalah kita menengok kebelakang. Setiap peradaban yang ada, selalu saja diawali oleh campur tangan pemudanya. Hal ini membuktikan bahwa para pemuda memiliki pola fikir dan kekuataan yang dapat diandalkan. Maka dari itu, jika suatu Negara menginginkan untuk bergerak maju, maka hal yang paling utama Negara tersebut benahi adalah pemudanya. Karena hanya dari tangan pemudanyalah suatu Negara bisa bergerak maju.


         Jika kita melihat dengan mata hati kita sendiri keadaan pemuda sekarang cukup memprihatinkan dan  berbeda dengan masa perjuangan 45 maupun pada masa peralihan. Hal ini bisa dibuktikan dengan sedikitnya kepedulian pemuda pada permasalahan bangsa, bahkan justru pemuda lebih disibukkan dengan permasalahan sendiri. Pelajar yang disibukkan dengan masa pencarian jati diri dengan kaca mata hedonisme barat, sedangkan mahasiswa disibukkan dengan tuntutan agar biaya pendidikan lebih murah. Permasalahan yang sering kita lihat dari tahun ke tahun pun justru makin kompleks dengan kasus-kasus narkoba yang menjerat para pelajar, kasus bentrokan antar pelajar, dan lain sebagainya.
Jika kita melihat dari segi perkembangan daerah-daerah Indonesia salah satunya adalah Kabupaten Sumbawa. Kabupaten Sumbawa bukan merupakan Kabupaten yang diremehkan oleh kota-kota lainnya walaupun kita tahu bahwasanya Kabupaten Sumbawa masih tegolong 3T (Terluar, terdepan, dan tertinggal). Kabupaten Sumbawa juga tidak serta merta memiliki SDM yang jauh lebih baik dibandingkan di Pulau Jawa atau lain sebagainya. Walaupun demikian beberapa pemuda kita yang berasal dari Kabupaten kita tercinta ini telah mengharumkan nama Kabupaten Sumbawa khususnya dalam berbagai even-even yang diselenggarakan baik di tingkat nasional bahkan di tingkat internasional, walaupun kita tidak dapat pungkiri juga bahwa banyak pemuda-pemuda yang ada di Kabupaten Sumbawa juga yang terjebak ke ranah hukum.
            Kita ketahui bersama bahwasanya Kabupaten Sumbawa baru saja mendapatkan pemimpin baru. Pemimpin yang diharapkan oleh masyarakat Sumbawa mampu membawa Kabupaten Sumbawa ini semakin hebat dan bermartabat sesuai dengan visi Husni-Mo sebagai pemimpin Kabupaten Sumbawa yang dibawa hingga sekarang ini. Sudah selayaknya masyarakat Sumbawa bisa bermimpi setinggi-tingginya untuk dapat mewujudkan visi tersebut.
            Permasalahan pemuda-pemuda sekarang yang semakin kompleks ternyata dibalik pemuda-pemuda tersebut tersimpan generasi emas bangsa yang mampu menjaga dan mengharumkan nama baik daerah ataupun bangsanya, seperti halnya Iksan Anugrah. Iksan Anugrah merupakan mahasiswa Universitas Samawa (UNSA) yang telah mengikuti seleksi pemilihan pemuda pelopor tingkat provinsi. Sebelum ia berlomba di tingkat provinsi, Iksan Anugrah terlebih dahulu mengikuti pemilihan pemuda pelopor di tingkat Kabupaten dan akhirnya ia pun menjadi juara 1 dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Iksan pun berhak untuk meneruskan perjuangannya ke tingkat provinsi. Saat seleksi pemuda pelopor tingkat provinsi tahun, ia berhasil meraih juara 3 dalam bidang yang sama. Selain itu ada mahasiswa UNSA lainnya yang berhasil meraih juara 2 pemuda pelopor tingkat provinsi tahun 2015 atas nama Dian Novitasi. Berkat prestasi yang mereka terima, mereka dib erikan penghargaan langsung oleh Gubernur NTB Zainul Majdi pada upacara hari sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 2015. Sebelumnya, tepatnya pada tahun 2013 Kab. Sumbawa sempat mengirimkan pesertanya untuk mengikuti pemuda pelopor tingkat nasional dan berhasil meraih juara 2 tingkat nasional atas nama Nurmini.

            Tak hanya itu pemuda-pemuda dari Kabupaten Sumbawa lainnya juga mampu mengharumkan nama Kabupaten Sumbawa bahkan nama Indonesia di kancah internasional. Mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) atas nama Cendra Harri Pahlawan berhasil meraih juara dunia pada ajang Worlwide UNESCO Club Youth Multimedia Competition 2015. Sebelumnya, mahasiswa dan mahasiswi UTS lainnya berhasil meraih Chairman Award pada kompetisi The International Genetically Engineered Machine (iGEM) 2014 di Boston, AS. Tim Sumbawagen terdiri dari 8 mahasiswa Fakultas Teknobiologi UTS, yaitu Adelia Elviantari, Cindy Suci Ananda, Muhammad Al-Azhar, Rian Adha Ardinata, Mochammad Isro Alfajri, Fahmi Dwilaksono, Yulianti dan Indah Nurulita membuat alat sensor hasil rekayasa genetika bakteri E.coli yang dapat membantu petani mengukur kadar gula madu Sumbawa hanya dengan menggunakan handphone, tanpa harus ke laboratorium.
            Itulah dari segelintir prestasi yang diraih pemuda-pemuda generasi penerus bangsa kedepannya. Generasi-generasi inilah yang diharapkan mampu menciptakan Tana Samawa yang hebat dan bermartabat. Tak hanya itu, merekalah yang juga diharapkan mampu menjadi tameng bangsa kedepannya. Maka dari itu, diharapkan beberapa pemuda-pemuda Tana Samawa lainnya bisa mengharumkan nama Indonesia baik itu tingkat provinsi, nasional, dan bahkan internasional.



Sumber :
1.      http://www.universitassamawa.ac.id
2.http://www.kompasiana.com/muqoddas/pemuda-dan-kepemimpinan-masa-depan_54ffcadf813311255efa70ea
3.      http://www.samawarea.com/2015/03/mahasiswa-uts-juara-dunia-worlwide-unesco/
4.      http://liputanislam.com/indonesiana/mahasiswa-uts-sumbawa-sabet-tiga-penghargaan-di-boston/




           



Sabtu, 06 Agustus 2016

Aset Budaya Sumbawa Sebagai Kekayaan Lokal

Kebudayaan  
Lawas
            Masyarakat tradisional menulis karangan sastra pada daun lontar yang telah di kuningkan yang dinamakan “bumung”. Karya sastra ditulis dengan cara menggoreskan daun lontar dengan ujung pangat (pisau kecil tajam). Mereka menyimpannya dengan menggantung pada dinding atau tiang rumah.
Lawas adalah Seni Sastra yang sangat menonjol ditengah kehidupan masarakat. Bagi Tau Samawa Lawas ; bukanlah sekedar seni sastra, namun Lawas juga sebagai bentuk media hiburan yang dapat dipertunjukkan atau dipertontonkan. Lawas ini diwariskan dan diturunkan dalam bentuk lisan oleh leluhur orang Sumbawa. Berdasarkan kelompok umurnya, lawas dibagi menjadi dua yaitu lawas tau ode (anak-anak, dan lawas tau loka (Orang Tua)
Dalam membawakan lawas ini, paling sedikit ada delapan cara, yaitu Belawas ( menembangkan lawas secara sendiri-sendiri atau beramai-ramai), Sakeco (menembangkan lawas dengan memukul rebana), Begandang, Saketa, Ngumang, Langko, Badede, dan Basual.
 
                        Sumber : Koleksi Foto Pribadi

Seni Kelingking

Seni kelingking adalah istilah seni rupa daerah Sumbawa. Artinya, membuat ornament atau hiasan pada suatu benda tertentu dengan menggunakan teknik menghias. Hasinya, berupa Langit Kelingking, Kre Alang, Tabola, Peti Kayu Berhias, Gerabah, dan sebagainya.
Berbagai bentuk corak hiasan kelingking yang dikenal di Tana Samawa adalah : Lonto Engal (ragam sulur), Kemang setange (ragam bunga), pohon hayat, pusuk rebung, gelampok, slimpat (jalinan), naga, burung, manusia, dan binatang.
Ragam hias seni kelingking bagi masyarakat Sumbawa mempunyai makna tertentu. Slimpat melambangkan percintaan dan kerukunan. Piyo (burung) melambangkan roh nenek moyang. Pohon hayat sebagai lambing kehidupan. Manusia sebagai lambangan kerakyatan. Naga, lambang kesuburan dan cecak lambang penangkal kejahatan.
Sumber : www.dewankeseniansumbawa.blogspot.com

Musik
Kehidupan musik tradisional mendapat tempat di hati masyarakat Tana Samawa, terutama yang berdomisili di pedesaan. Musik orchestra Samawa yang disebut Gong Genang sangat popular di masyarakat. Gong genang terdiri dari sebuah gong, dua buah genang (gendang) dan sebuah serune. Serune berfungsi sebgai pembawa melodi. Sejumlah musik daerah yang dihayati masyarakat pendukungnya antara lain : Ratib (Rabana Ode dan Rebana Rea/Kebo) Begenang, Sakeco, Langko, Saketa, Gandang, Bagesong, dan sebagainya.


Sumber : www.kiaksamawa.blogspot.com

Beberapa peralatan musik tradisional Sumbawa adalah : Serune (alat musik tiup yang terbuat dari bulu atau jenis bambu kecil dan daun lontar), palompong (alat musik yang dipukul dengan menggunakan dua buah pemukul dan terbuat dari jenis kayu ringan di Sumbawa seperti kayu kabong), dan rebana (alat musik yang dipukul dengan tangan ataupun ada yang menggunakan pemukul dan terbuat dari kayu, kulit rotan, dan kawat.

Tarian

Tradisi tari sudah lama ada di Tana Samawa. Tari Tanak (Tanak Juran dan Tanak Eneng Ujan) adalah contoh tarian Samawa yang merupakan tari persembahan Tau Juran (Seketeng, Samapuin, Lempeh, dan Brang Bara) kepada Raja Sumbawa. Sedangkan Tau Kampung Bugis sebagai tamu khusus kerajaan mempersembahkan sempa. Sempa memiliki gerakan khas yang unik dengan gerakan kaki yang dinamis, dan cekatan.
Tarian Samawa memperlihatkan gerakan tanak, sempa, radat, ngumang, pengantan bolang kemang, nyemah, dan berbagai gerakan yang terdapat pada permainan rakyat, serta gerakan petani tradisional di sawah.
Sejumlah tarian kreasi baru yang dikenal luas di masyarakat Samawa adalah : Tari  Nguri, Tari Pego, Tari Pasaji, Tari Pamuji, Tari Batu Nganga, dan lain sebagainya.
Sumber : www.negerikuindonesia.com

Permainan Rakyat

Sejumlah permainan rakyat tradisional masyarakat Samawa yang menjadi ciri dari masyarakatnya antara lain adalah : Karaci, yaitu permainan tradisional yang dilakukan oleh dua orang yang masing-masing memegang empar dan we serta pabulang. Keduanya saling memukul dengan we dan menangkis dengan empar (tameng)
Barempuk adalah permainan lain di Tana Samawa, yaitu tinju bebas yang tidak menggunakan sarung tinju. Biasanya dilaksanakan di lapangan terbuka atau sawah seusai panen padi. Kuntao, pencak silat juga menjadi bagian dari permainan rakyat Samawa.
Main jaran, barapan kebo dan nganyang/main mayung dan barapan ayam adalah permainan rakyat yang berkaitan dengan bidang peternakan. Sedangkan bagi anak-anak Samawa permainan masa kecilnya adalah : Rabanga, Ramake, Beriwak, Bakatato, saling hom/saling buya, Rabenteng, Main bawi, Main Longga, Ramajang, Bakalepak, Ramacan (main macan), dan lain-lain.

Festival Moyo Sebagai Ajang Promosi Destinasi Kebudayaan

Festival Moyo merupakan festival tahunan yang diadakan oleh pemerintah daerah kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada festival tersebut seluruh Tradisi asli setiap daerah yang ada di Kabupaten Sumbawa ditampilkan. Festival ini dinamakan festival Moyo karena di pulau Sumbawa terdapat sebuah pulau kecil yang memiliki keindahan dan nilai eksotisme yang tinggi, dibalut dengan panorama alam dan keindahan bawah laut yang memukau. Pulau tersebut bernama pulau Moyo.
Pulau Moyo tidak hanya dikenal Nasional saja tetapi Internasional, untuk itu potensi potensi yang ada di Sumbawa akan lebih dikenal melalui festival moyo ini.
Sumber : www.sumbawakab.go.id
Ketika pada akhir acara festival moyo ini, berbagai tradisi asli suku Samawa yaitu ‘Junyung Pasaji’ (Mengantar Persembahan ke masjid), tradisi tersebut biasanya dilakukan pada acara peringatan hari besar Islam. Tradisi tersebut tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat Sumbawa yang mayoritas menganut agama Islam. Saat tradisi tersebut ditampilkan, ribuan warga sumbawa yang meramaikan pembukaan festival ini berjejer dan memadati jalan utama kota sumbawa.

Tokoh Kesenian dan Budaya Sumbawa
Abdul Gani Selim, biasa disapak Pak Gans. Lahir di Sumbawa Besar 17 Agustus 1945. Sebagai guru yang mendapat izin belajar dari Pemda Sumbawa (dengan biaya sendiri) hingga menamatkan studi di Jurusan Seni Rupa FPBS IKIP Bandung tahun 1983, selama sepuluh tahun bermukim di Bandung, aktif dalam berbagai kegiatan kreatif, di antaranya bekerja sebagai penata artistic, guru Seni Rupa) dan membina Grup Teater Remaja di kota Bandung dan Lembang.
Sebagai pelukis, giat melakukan pameran lukisan di berbagai kota besar di Indonesia serta mendapat sejumlah penghargaan nasional.
Pak Gans sekarang ini sudah menjadi pensiunan, beliau menghabiskan masa-masa pensiunnya dengan aktif menulis buku-buku Sumbawa khususnya buku Sejarah Daerah (SEJADAH) yang menjadi buku yang sering digunakan untuk pembelajaran budaya dalam jenjang Sekolah Dasar.
Sumber            : www.tahitiannoni-s.com

Referensi Foto dan Tulisan :
6.      www.sumbawakab.go.id
7.      www.tahitiannoni-
8.  Gani, Abdul. 2012. Seni Budaya Daerah Sumbawa. Sumbawa Besar: Griya KreatifH. Raba, Manggaukang. 2003. Fakta-Fakta Tentang Samawa. Sumbawa Besar: KASA Indonesia